Selasa, 21 Januari 2014

Hati Untuk Saudara Yang Terkena Bencana

Melihat kejadian akhir-akhir ini kita pasti bertanya-tanya apa yang terjadi dengan Indonesia tercinta ini. Jakarta yang dibanggakan terendam, aktivitas ekonomi sosial lumpuh. Manado yang selama ini terkesan aman diterjang dengan banjir bandang yang sangat dahsyat. Jalur tersibuk di Asia Tenggara Pantura Jawa Barat terputus. Daerah-daerah yang ada di sekitar Utara Jawa Barat terendam Banjir. Sekilas bencana hidrologis sudah membuat kita bergidig.
Geologis pun tidak mau kalah, Gunung Sinabung yang sudah empat bulan erupsi belum saja menunjukan keinginan berhenti. Pemerintah daerah dan pusat terkesan tak acuh dengan apa yang terjadi, padahal pengungsi sinabung perlu pencaharian yang selama empat bulan itu hilang. Bagaimana mereka mencari penghasilan sedangkan lahan pertanian mereka tertutup material piroklastik yang keluar terus menerus dari Gunung Sinabung. Empat bulan tidak berpenghasilan menjadi tekanan psikologis yang penduduk Karo rasakan.
Bencana demi bencana kita lalui. Dari semua bencana yang terjadi, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah mentalitas bencana penduduk negara ini. Kita harus sadar bahwa negeri kita negeri bencana. Bencana apa yang tidak ada di negeri kita? semua mungkin akan terjadi, sehingga perlu mental penduduk untuk sadar bahwa kita itu berada di negeri bencana. Mental yang diperlukan bukan hanya mental untuk menghadapi bencana, tapi mental bagaimana ikut membangun agar negeri kita kuat menghadapi bencana. Tidak hanya yang terkena dampak bencana, tapi penduduk yang melihat pun harus mampu berempati dan bersimpati melihat bencana yang terjadi.

Tegar
Semoga saudara kita yang terkena dampak bencana memiliki kekuatan yang lebih dari kita yang hanya menyaksikan liputan itu dari televisi. Penduduk Indonesia telah di didik selama ribuan tahun menghadapi bencana-bencana yang ada. secara naluriah penduduk negeri ini mampu, kuat dan akan bangkit dari semua bencana yang telah dihadapinya. Bangun kembali, membangun apa yang kita semua harapkan dan cita-citakan.

Bantu
Saudara kita butuh bantuan, maka sebisa mungkin membantu sangat diharapkan. Membantu dengan niat tulus, membantu tanpa ada atribut. Tidak hanya dengan materi, namun dengan hati, ucapan dan doa semua penduduk Indonesia dapat membantu.

Allah bersama umatnya yang sabar.(nbs)

Tidak ada komentar: